Jenis Pakaian adat Bali dan dunia modern
Dari pakaian adat Bali yang digunakan oleh seseorang, maka sekilas
masyarakat umum bisa mengetahui orang tersebut akan mengikuti kegiatan
ataupun keperluan apa. Pengaruh modern sekarang ini, banyak mempengaruhi
bentuk ataupun penggunaan pakaian adat Bali tersebut. Seperti contohnya
busana untuk pernikahan, kalau jaman dahulu jenis busana “Payas Agung”
hanya digunakan oleh kalangan istana atau kerajaan, tetapi sekarang saat
jaman modern siapa saja bisa menggunakan pakaian tersebut asalkan punya
uang, bahkan dari kalangan ekonomi kelas bawah sekalipun bisa sewa
dengan mudah untuk momen istimewa pernikahan mereka yang diharapkan
sekali seumur hidup. Dari tampilannya busana atau payas agung ini
terkesan paling mewah.
Mayoritas penduduk Bali adalah agama Hindu, tentunya juga memiliki
pakaian adat Bali untuk keperluan ke pura atau bersembahyang baik itu
pakaian adat untuk pria maupun wanita, untuk busana pria ke pura ciri
khasnya adalah identik dengan warna udeng (ikat kepala) dan baju
berwarna putih, kemudian bawahan memakai kamben (kain) dan kampuh.
Busana wanita lebih simpel, rambut diikat atau dipusung, atasan memakai
kebaya biasanya berwarna putih ataupun kuning sedangkan bawahan hanya
memakai kamben (bisa kain batik) dengan selendang di ikatkan pada
pinggang.
Dalam perkembangannya, cara berpakaian tentu tidak akan lepas dengan
pengaruh modernisasi, termasuk juga pakaian adat ke pura ini, untuk
pakaian pria bisa dilihat dari bentuk udeng (ikat kepala) dan juga baju
yang sedikit bervariasi. Namun yang lebih jelas perubahan terlihat pada
pakaian atau busana wanita atasan atau kebaya belakangan sering muncul
dengan pakaian berbahan rada-rada tipis yang menerawang, dibuat
mengikuti lekuk tubuh dan lengan baju pendek agar terlihat lebih seksi,
penampilan seperti ini tentunya kurang tepat jika anda akan melakukan
persembahyangan ke pura.
Pakaian adat Bali lainnya adalah pakaian saat menghadiri pertemuan
adat di balai pertemuan (banjar), melayat kematian, acara hajatan orang
lain seperti acara pernikahan, tiga bulanan, potong gigi ataupun otonan,
busana yang dipakai tentu berbeda dibandingkan pakaian adat untuk ke
pura. Pakaian adat Bali untuk ini untuk busana pria tetap memakai udeng
berwarna batik, atasan bebas kalau yang lebih resmi memakai pakaian atau
baju safari ataupun kemeja batik disesuaikan dengan situasi dan
kondisi, bawahan pakai kamben dan kampuh, sedangkan busana wanita atasan
dengan kebaya, bawahan kain (kamben) dan selendang diikatkan pada
pinggang. Pakaian adat Bali ini dikenal pakaian adat madya.
Dalam perkembangan modern sekarang, yang sering mengalami pengaruh
adalah busana untuk wanita, memang disadari betuk wanita simbul
keanggunan, kecantikan dan fashion sehingga dunia model tidak bisa
terlepas dari wanita, bentuk dan warna kebaya bervariasi sehingga
terlihat tampil lebih seksi, bahkan cenderung berpakaian memperlihatkan
lekuk-lekuk tubuh disadari atau tidak ini ditenggarai mempengaruhi
tindak pencabulan bahkan pemerkosaan, gaya berbusana terbuka seperti
ini, kita bisa temukan dalam kehidupan sehari-hari dan juga mempengaruhi
tata cara berpakaian adat juga. Intinya sah-sah saja mengikuti dalam
mode berpakaian, tetapi disesuaikan dengan situasi dan kondisi dengan
mengedepankan sopan santun.
Pakaian adat Bali ataupun pakaian kita sehari-hari, selain
memperhatikan aspek estetika tetapi juga etika berpakaian, karena
keindahan tersebut akan semakin sempurna jika dibarengi dengan etika
sopan santun berpakaian. Busana ataupun tata cara berpakaian tersebut
terutama dalam keseharian menunjukkan jati diri seseorang tersebut, dari
tata cara berpakaian atau busana seseorang bisa melihat kesan pertama
seseorang tersebut. Untuk itulah sangat penting kita mengatur cara kita
berbusana, apalagi pakaian adat Bali yang memiliki nilai filosofi dan
simbolik yang kental dalam tatanan budaya Bali yang adi luhung.
Aksesoris dalam busana atau pakaian adat Bali
Perlengkapan ataupun aksesoris pakaian adat Bali pria dan wanita
tentunya berbeda, dari sejumlah aksesoris yang digunakan selain
menampilkan keindahan tentunya ada nilai filosofi yang terkandung di
dalamnya.
Pakaian adat atau busana untuk pria;
- Udeng (ikat kepala): aksesoris yang dikenakan atau diikatkan pada bagian kepala ini hanya untuk pria, digunakan saat ibadah atau keperluan adat sesuai kebutuhan. Bagian depan berbentuk lancip ke atas dan disimpulkan bagian tengah, ini menyimbolkan pengendalian diri dan pemusatan pikiran saat ibadah
- Baju: berbagai bentuk baju tersedia untuk pakaian adat, sebuah baju tertutup berbentuk safari dan kemeja lebih direkomendasikan, malah ada memakai baju kaos yang penting berkerah, tidak ada aturan khusus yang penting rapi, bersih dan juga sopan.
- Kamben (kain):
Digunakan dalam pakaian adat Bali pengganti celana, kain dengan panjang 2 meter dan lebar 1 meter ini, dipakai melingkar dari kiri ke kanan, dari pinggang ke bawah diikatkan pada pinggan, bagian depan bawah dibuat lancip menghadap ke bawah yang melambangkan penghormatan kepada ibu pertiwi. - Kampuh (kain saput)
Setelah memakai kamben (kain), bagian luarnya memakai kain penutup lagi, bentuknya lebih kecil, desainnya berbeda dengan kamben, digunakan melingkar pada pinggang dari kiri ke kanan ujungnya bawahnya lebih pendek dari kamben, tujuannya untuk menutup lekuk tubuh. - Umpal (selendang)
Selendang tersebut digunakan untuk mengikat kamben dan kampuh di pinggang agar lebih kuat, umpal tersebut berupa selendang kecil, diikatkan dengan simpul hidup disebelah kanan, ujungnya terlihat dibawah ujung baju. Sebagai simbol agar para pria bisa mengendalikan semua hal buruk.
Pakaian adat atau busana untuk wanita;
- Sanggul
Penataan rambut yang berbentuk khusus dalam pakaian adat Bali, ada 3 bentuk sanggul yang digunakan diantaranya sanggul atau pusung Gonjer dirias untuk mereka yang masih lajang dan belum menikah, pusung Tagel untuk wanita yang sudah menikah dan pusung kekupu untuk wanita dengan status janda. - Bunga
Untuk mempercantik penampilan, pakaian adat Bali bagi kaum wanita, tata rias atau aksesoris bagian kepala yang perlu dilengkapi adalah dengan menyelipkan setangkai bunga di telinga atau dirambutnya, bunga yang dipilih adalah bunga Cempaka atau kamboja. - Kebaya (atasan)
Kebaya yang digunakan adalah dari kain yang bermotif sederhana dan juga cerah berlengan panjang, dipilih sesuai motif yang disukai, biasanya untuk pakaian adat ke pura di pilih warna yang didominasi warna putih ataupun kuning, sedangkan untuk keperluan melayat berwarna hitam. - Kamben (kain bawahan)
Kain ini dililitkan di pinggang ke bawah dari arah kiri ke kanan, kamben atau kain ini digunakan untuk menutupi tubuh bagian bawah, minimal sebatas 1 telapak tangan di bawah lutut, batasan pemakaian kamben tetap memperhatikan kerapian, kesopanan dan keleluasaan bergerak dan berjalan. - Bulang pasang (senteng)
Sebuah selendang yang dipakai dan diikatkan di pinggang, warnanya bisa beragam sesuai selera biasanya berwarna kuning, makna filosofi dari pemakaian senteng pada pakaian adat Bali ini adalah agar wanita Bali bisa menjaga rahimnya dengan baik dan mengendalikan tingkah lakunya
Sumber: http://www.balitoursclub.net/pakaian-adat-bali/
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Related Post
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara ke Bali
Bandara di Bali
Pelabuhan di Bali
Akomodasi Kendaraan di Bali
Hotel di Bali
Vila di Bali
Tempat Surfing di Bali
Tempat Diving di Bali
Restoran di Bali
Kawasan Wisata di Bali
Pantai di Bali
Wisata Seru di Bali
Kerajinan di Bali
Objek Wisata di Bali
Salon dan Spa di Bali
Batu Permata Bali
Art Shop di Bali
Museum di Bali
Gunung di Bali
Uli/Akar Bahas Khas Bali
Mustika Les Khas Bali
Bahasa Bali
Danau di Bali
Pura di Bali
Tari-tarian Bali
Pakaian Adat Bali
Kabupaten di Bali
Dinas Pariwisata Provinsi Bali
Pemerintah Daerah Provinsi Bali
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Related Post
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara ke Bali
Bandara di Bali
Pelabuhan di Bali
Akomodasi Kendaraan di Bali
Hotel di Bali
Vila di Bali
Tempat Surfing di Bali
Tempat Diving di Bali
Restoran di Bali
Kawasan Wisata di Bali
Pantai di Bali
Wisata Seru di Bali
Kerajinan di Bali
Objek Wisata di Bali
Salon dan Spa di Bali
Batu Permata Bali
Art Shop di Bali
Museum di Bali
Gunung di Bali
Uli/Akar Bahas Khas Bali
Mustika Les Khas Bali
Bahasa Bali
Danau di Bali
Pura di Bali
Tari-tarian Bali
Pakaian Adat Bali
Kabupaten di Bali
Dinas Pariwisata Provinsi Bali
Pemerintah Daerah Provinsi Bali
Post a Comment